Liputan Barokah NEWS – Bank Wakaf Mikro disingkat (BWM) merupakan Lembaga Keuangan Mikro Syariah yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang terletak di Jl. Peringgan, Desa Tumpatan Nibung, Kec. Batang kuis, Provinsi Sumatera Utara dimana bertujuan menyediakan akses permodalan bagi masyarakat kecil yang belum memiliki akses pada lembaga keuangan formal. Bank Wakaf Mikro berperan untuk memberdayakan komunitas di sekitar pondok pesantren dengan mendorong pengembangan bisnis mereka melalui pemberian dana pinjaman untuk kelompok-kelompok bisnis masyarakat yang produktif dan peduli terhadap manajemen risiko yang baik. BWM berbadan hukum koperasi di masing-masing pesantren No. 009934/BH/M.KUKM.2/X/2018. Koperasi ini berfungsi sebagai lembaga keuangan mikro syariah yang menyalurkan dana sebagai pinjaman kepada anggotanya (nasabah) tanpa memerlukan agunan. Selain itu, pinjaman yang didistribusikan oleh BWM juga tidak memerlukan jaminan dari peminjam, dan margin ditetapkan pada tingkat yang sangat rendah, yaitu 3% per tahun (p.a). Pengembalian rendah yang diperoleh ini akan digunakan untuk menutupi modal kerja yang dibutuhkan untuk operasional BWM. Konsep pengembalian rendah didukung oleh hasil endowment BWM yang diinvestasikan pada bank Syariah berdasarkan manajemen risiko yang baik.
Nasabah Peminjam yang memenuhi syarat direkomendasikan oleh manajemen BWM mawariddussalam, yang memilih anggota berdasarkan reputasi dan usaha mereka. Sebagai Contoh peminjam yang memenuhi syarat adalah anggota lama masyarakat di sekitar pesantren. Mereka harus menghadiri pelatihan awal dalam rentang lima hari dalam pengaturan kelompok yang disebut Pelatihan Kelompok Wajib (PWK). Nasabah melakukan pembayaran secara mingguan dalam pertemuan kelompok reguler yang disebut halaqoh mingguan (HALMI). Selain dana yang diterima, nasabah akan menerima pelatihan dasar tentang pendidikan agama, pengembangan bisnis, dan manajemen ekonomi rumah tangga untuk mempertajam keterampilan kewirausahaan mereka dan meningkatkan produktivitas. Pentingnya Peningkatan literasi Manajemen Risiko pada UMKM dan Lembaga Keuangan Syariah, terutama nasabah Bank Wakaf Mikro Mawaridussalam, menjadi dasar yang kuat untuk dilakukan sebuah pengabdian.
Literasi keuangan Islam memegang peran krusial dalam memastikan bahwa nasabah dapat memahami dan mengelola keuangan mereka sesuai dengan prinsip-prinsip syariah serta penerapan manajemen risiko yang baik dalam meminimalisasi terjadinya pelanggaran atau fraud atau gagal bayar nasabah juga mendeteksi kemungkinan terjadinya tindakan tersebut. Dalam konteks ini, beberapa latar belakang masalah yang mendasari pengabdian ini dapat diidentifikasi, Nasabah Bank Wakaf Mikro Mawaridussalam mungkin mengalami kurangnya pemahaman tentang prinsip-prinsip keuangan Islam. Hal ini dapat mencakup ketidakpahaman mengenai mekanisme wakaf, zakat, Manajemen Risiko dan instrumen keuangan Islam lainnya yang disediakan oleh bank. Keterbatasan pemahaman nasabah terkait jenis-jenis investasi wakaf mikro dapat meningkatkan risiko kegagalan investasi. Kurangnya literasi keuangan Islam dan manajemen risiko dapat mengakibatkan keputusan investasi yang kurang tepat, mengurangi potensi manfaat yang dapat diperoleh oleh nasabah. Kurangnya pemahaman terhadap prinsip-prinsip keuangan Islam dapat menyebabkan potensi pemborosan dalam pengelolaan keuangan pribadi. Nasabah mungkin tidak memahami dampak dari setiap transaksi keuangan terhadap prinsip syariah Islam.
Beberapa Nasabah yang kurang paham mengenai literasi keuangan Islam dan manajemen risiko mungkin lebih tergantung pada penjelasan dari karyawan bank. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memberdayakan nasabah agar dapat membuat keputusan keuangan yang cerdas dan independen. Keterbatasan sumber daya edukasi dan informasi tentang keuangan Islam dapat menjadi kendala dalam meningkatkan literasi. Nasabah mungkin kesulitan untuk mengakses materi-materi literasi keuangan Islam yang relevan. Dengan meningkatnya literasi keuangan Islam dan manajemen risiko yang baik , nasabah dapat lebih efektif memanfaatkan berbagai produk dan layanan keuangan yang ditawarkan oleh Bank Wakaf Mikro Mawaridussalam. Ini dapat membuka kesempatan pengembangan ekonomi yang lebih optimal bagi nasabah dan menggerakkan roda perekonomian di sekitar pondok pesantren. Pentingnya Pendidikan literasi keuangan Islam dan manajemen risiko yang baik bukan hanya merupakan langkah awal, tetapi juga memerlukan keberlanjutan agar nasabah dapat terus berkembang dalam pemahaman dan praktik keuangan Islam sepanjang perjalanan kehidupan mereka. Dengan mengidentifikasi latar belakang masalah ini, pengabdian pada peningkatan literasi keuangan Islam manajemen risiko yang baik terhadap nasabah Bank Wakaf Mikro Mawaridussalam menjadi relevan untuk memberikan solusi konkrit dan berkelanjutan guna meningkatkan pemahaman dan kemandirian finansial nasabah dalam konteks keuangan Islam.
Berikut Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pengabdian masyarakat dalam meningkatkan literasi keuangan Islam dan manajemen risiko yang baik di Bank Wakaf Mikro Mawaridussalam mencapai keberhasilan yang signifikan. Peningkatan pemahaman, kemandirian finansial, partisipasi dalam investasi wakaf mikro, manajemen risiko yang baik ,efektivitas platform online, kontribusi positif pada pembangunan ekonomi lokal, penyebaran informasi, tingkat partisipasi, dan respon positif dari masyarakat adalah indikator keberhasilan program ini. Evaluasi ini menjadi landasan untuk mengidentifikasi area yang dapat diperbaiki dan mengembangkan strategi lebih lanjut untuk mempertahankan dampak positif ini dalam jangka panjang dan berkesinambungan.
AKUNTANSI
bank
BASIC ENGLISH
BISNIS
delivery
digital
dunia industri
dunia usaha
ekonomi
etika
FINANCIAL
food
GRAMMAR
hari
harta bersama
hukum. adat
ilmu
indonesia
informasi
INTERNASIONAL
INVESTASI
islam
kelayakan
kesehatan
keuangan
LAYANAN
lembaga
manajemen
maqosid syariah
non
online
order
pahlawan
PENDIDIKAN
pengantar
PERBANKAN SYARI’AH (Prinsip
perekonomian
Praktik
Prospek)
sistem
studi
syariah
TECHNOLOGY
transformasi
UMKM
